Mengenal Bitcoin : Asal Mula, Penemu, dan Nilai Terbaru Bitcoin

Mengenal Bitcoin : Asal Mula, Penemu, dan Nilai Terbaru Bitcoin

Bitcoin merupakan salah satu mata uang digital yang dibuat, dan disimpan secara elektronik. Di Indonesia sendiri, bitcoin banyak diminati oleh masyarakat, meskipun sebagian dari mereka belum mengenal tentang apa itu bitcoin sesungguhnya.

Karena bentuknya yang digital, Bitcoin tidak memiliki wujud seperti lembaran kertas maupun logam layaknya alat transaksi biasanya. Selain itu tidak adanya sebuah otoritas yang mengatur, maupun badan pusat yang mengendalikan.

Seperti mata uang digital lainnya, bitcoin juga mempunyai kelebihan dan kelemahan yang dimilikinya. Salah satu kelebihan yaitu peran bitcoin sebagai mata uang yang sangat kecil terkena adanya pemalsuan. Sedangkan kelemahan dari bitcoin yakni potensi hilangnya file atau dokumen yang terkena virus dan juga diretas cukup tinggi.

Pemilik bitcoin sendiri bisa melakukan transaksi lewat berbagai perangkat elektronik, layaknya komputer yang tersambung dengan internet. Keunikan dari bitcoin sendiri, tak cuma terletak di pemakaian saja, namun juga pada penemuan.

Bagaimana tidak, sampai saat ini penemu dari bitcoin sendiri masih menjadi misteri. Beberapa peneliti mencoba untuk rahasia di balik penemu bitcoin. Guna mengetahui secara lengkap tentang bitcoin mulai dari asal mula bitcoin, penemu bitcoin, hingga harga bitcoin, mari perhatikan pembahasan lengkap dibawah ini.

Asal Mula Bitcoin

Berdasarkan sebuah buku bernama The Bitcoin Genesis, asal mula bitcoin muncul pada bulan November 2008. Seorang Pria yang biasa disebut Satoshi Nakamoto merilis sebuah makalah ke Cryptography Mailing List. Di dalam makalah itu terdapat sembilan halaman, kemudian diberi judul yaitu Bitcoin A Peer to Peer Electronic Cash System.

Lalu, muncullah kebingungan mengenai pengertian dari bitcoin, dan bagaimana cara pemakaiannya. Setelah periode beta, program itu diperbaiki kembali supaya dapat lebih mudah untuk dipahami, dan juga dipakainya. Di tahun 2009, bitcoin ini dirilis oleh komunitas Internet dengan klaim yang menyatakan bahwa bitcoin bisa dipakai untuk proses membayar dilakukan secara anonim.

Sementara itu, berdasarkan sebuah buku bitcoin bernama Blockchain, & Cryptocurrency A Complete Guide, mengatakan bahwa Satoshi mengirimkan bitcoin ke Finney, merupakan sesama penggemar dari kriptografi. Kemudian, transaksi itu sukses, dan fenomena bitcoin mulai dikenal oleh masyarakat. 

Pada saat itu, bitcoin belum mempunyai nilai tukar sampai pada akhir tahun 2009. Sistem bitcoin ketika itu hanyalah melainkan sebuah catatan transaksi di blockchain, merupakan sebuah forum online dimana para pengguna berkomunikasi, serta mengatur transaksi dalam kode sumber terbuka.

Di awal tahun 2010, sebuah bursa pertama yang buka memungkinkan perdagangan bitcoin terstruktur. Para pengguna mulai tumbuh, dan pada bulan Mei 2010, Gunung Gox diluncurkan menjadi bursa kedua, dan sebagai tempat dominan guna memperdagangkan bitcoin. 

Berdasarkan publikasi dalam jurnal Intersect, Vol 11, No. 2, Satoshi Nakamoto menjadi seorang pencipta dari bitcoin yang tiba-tiba menghilang di tahun 2011. Di dalam data transaksi, diperkirakan bahwa satoshi mempunyai satu juta bitcoin.

Di awal bulan November 2015, satu bitcoin bernilai sebesar $384 dolar. Nilainya mengalami kenaikan secara terus menerus sampai pada akhir tahun 2017, harga satu bitcoin tersebut mencapai nominal harga tinggi berkisar $20.000 dolar. Open Exchange Rates mengatakan bahwa satu bitcoin sekarang ini memiliki nilai $51.285,22 atau berkisar Rp. 735 juta.

Rumor Penemu Bitcoin

Sampai sekarang ini pembahasan mengenai asal mula bitcoin, dan penemunya masih bermuara pada seorang pria bernama Satoshi Nakamoto. Bernama namun tidak ada wujudnya, seperti itulah gambaran yang sangat tepat bagi Satoshi Nakamoto yang masih menjadi misteri hingga saat ini. 

Tidak adanya catatan tentang identitas Nakamoto, maupun rekaman penciptaan bitcoin yang telah dilakukannya. Namun di dalam profilnya pada sebuah situs bernama P2P Foundation, Nakamoto menyatakan bahwasanya dia merupakan seorang pria berumur 38 tahun, yang bertempat tinggal di negara Jepang.

Hal itu tentunya terlihat sangat janggal akan kemampuannya dalam berbahasa Inggris, dan kerap kali memakai ejaan dari negara Amerika Serikat yang sangat kental di dalam tulisan Nakamoto. Terlebih lagi, software bitcoin tidak disimpan, dan dilabeli dalam bahasa jepang. 

Tak hanya itu saja, format bahasa Inggris yang telah ditulis dalam karya nya pun menunjukkan bahwa Nakamoto benar seorang pria berkebangsaan negara Inggris. Beberapa peneliti sangat yakin bahwa Nakamoto adalah nama seorang maupun suatu kelompok yang sedang berusaha untuk mengelabui publik dengan berbagai cara penyamaran. 

Akan tetapi peluncuran pertama mata uang bitcoin menyebarkan bahwa spekulasi yang menyatakan tentang penciptaan tidak mungkin hanya dilakukan oleh satu orang saja, serta merupakan salah satu upaya untuk kolaboratif bersama. Spekulasi itu ternyata membuat Satoshi Nakamoto diduga bukan nama dari satu orang melainkan dari sekelompok orang yang menciptakan bitcoin.

Para peneliti berusaha untuk mengungkapkan mengenai identitas penemu yang sebenarnya namun selalu berujung pada jalan buntu. Lalu, Siapa Satoshi Nakamoto? Seseorang yang identitasnya masih tertutup secara rapat sampai sekarang ini.

Harga Bitcoin Terkini

Harga jenis uang kripto atau biasa disebut crypto currency, misalnya Bitcoin, Dogecoin, Ethereum, Shiba Inu, dan lain sebagainya mengalami penurunan. Lantas, apakah penurunan Bitcoin, Dogecoin, Ethereum, Shiba Inu, dan lainnya akan tetap berlanjut. Berdasarkan Coinmarketcap, aset kripto berkapitalis terbesar masih terpantau berada di tren bearish. Salah satu contohnya, harga Bitcoin pada hari kamis, tanggal 20 Januari waktu 16.00 WIB berada pada level $41.495 per BTC atau telah terkoreksi sampai 34,04% sejak tiga bulan terakhir. Tidak jauh berbeda dengan nasib Ethereum yang hampir sama. Harga aset kripto dengan kapitalisasi terbesar kedua berada pada level $3.131 per ETH atau mengalami penurunan sebesar 24,52% sejak tiga bulan terakhir.

Pada perdagangan hari jumat 21 Januari 2022 waktu 06.50 WIB, Coinmarketcap kembali mencatat penurunan harga bitcoin. Harga uang kripto bitcoin itu sendiri adalah Cryptocurrency dengan market cap terbesar yang berada pada level $40.829,09. Sejak 24 jam terakhir, harga bitcoin turun dengan persentase 2,30%. Serta sejak 7 hari perdagangan harga bitcoin pun mengalami penurunan sebesar 4,31%. 

Penurunan harga tersebut tak hanya terjadi di bitcoin saja, namun pada uang kripto lainnya yang berada pada kelompok 5 (lima) besar market cap. Harga Ethereum atau market cap terbesar kedua berada di level $3.017,59, kemudian turun dengan presentase 2,91% sejak 24 jam terakhir. Dalam 7 hari perdagangan, harga dari Ethereum ini mengalami penurunan sebesar 7,34%.

Tak hanya itu saja, Tether merupakan market cap terbesar ketiga ini juga berada pada level $1, turun dengan persentase sebesar 0,03% sejak 24 jam perdagangan. Dalam 7 hari perdagangan harga Tether ini kembali turun sebesar 0,01%.

Minimnya sentimen positif pada pasar kripto sekarang ini juga memberikan sumbangsih pada tren bearish sendiri. Demikian pembahasan mengenai bitcoin mulai dari asal mula bitcoin, penemu bitcoin, hingga harga bitcoin. Semoga pembahasan diatas dapat memberikan wawasan pengetahuan, dan manfaat yang banyak bagi para pembacanya.

What's Your Reaction?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow