Dari Alpa Hingga Omicron, Ini 10 Varian Virus Covid-19

Dari Alpa Hingga Omicron, Ini 10 Varian Virus Covid-19

Hingga awal tahun 2022, pandemi Covid-19 belum juga dapat terselesaikan dengan baik.  Sejak awal kemunculannya di Wuhan, China 2019 lalu, Virus Corona Sars-CoV-2 penyebab Covid-19 ini terus bermutasi  dan menciptakan varian virus yang baru.

WHO (Organisasi Kesehatan Dunia) telah mengelompokkan sejumlah varian baru dari virus corona. Pengelompokan ini dibagi menjadi dua, yaitu variant of interest (Vol) dan varian of concern (VoC).

Varian Mu, Eta, Kappa, Lambda, dan lota masuk dalam kategori varian of interest. Sedangkan varian virus Covid-19 yang termasuk dalam kelompok VoC adalah varian Delta, Alpha, Beta, Gamma, dan varian terbaru yaitu Omicron.

Hingga kini, setidaknya ada 10 varian yang mendapat perhatian khusus dari WHO. Berikut adalah 10 varian virus Covid-19 lengkap dengan gejalanya.

Varian Alpha

Varian ini memiliki kode B.1.1.7 dengan tingkat penularan mencapai 43090% lebih mudah dari virus aslinya. Kasus pertama varian ini ditemukan di Inggris pada September 2020. 

Infeksi varian Alpha ditandai dengan gejala seperti 

  • demam;
  • batuk dan sakit tenggorokan;
  • kehilangan indera penciuman;
  • kehilangan indera perasa;
  • sesak napas;
  • sulit berpikir jernih;
  • pusing;
  • malaise;
  • mual; dan
  • nyeri otot.

Varian Beta

Varian ini memiliki kode varian B.1.351. Kasus pertama varian ini ditemukan pada Mei 2020 di Afrika Selatan.

Infeksi varian Alpha ditandai dengan gejala seperti demam, hilangnya indera penciuman, sakit kepala, batuk terus menerus, dan sakit tenggorokan. Beberapa kasus juga menunjukkan gejala sakit pada perut.

Varian Gamma

Varian virus Covid-19 yang kali pertama ditemukan di Brazil pada November 2020 ini memiliki kode varian P.1. Kabarnya, tingkat keparahan infeksi varian ini cukup kebal terhadap pengobatan Covid-19.

Infeksi Varian Gamma ditandai dengan demam, batuk kering, kelelahan ekstrem, dan hilangnya daya penciuman.

Varian Delta

Kasus varian Delta kali pertama ditemukan di India pada Oktober 2020. Varian ini memiliki kode B.1.617.2. 

Tingkat penularan varian Delta diketahui 30 hingga 100 persen lebih mudah dari varian alfa. Keparahan infeksi yang dapat membuat pasien harus menjalani rawat inap.

Gejala yang muncul dari virus varian ini hampir mirip dengan virus corona asli maupun varian lainnya. Infeksi varian Delta ditandai dengan

  • demam;
  • sakit kepala;
  • sakit tenggorokan;
  • batuk terus menerus;
  • flu parah;
  • sakit perut;
  • muntah;
  • mual;
  • nyeri sendi;
  • gangguan pendengaran;
  • kehilangan indera penciuman; dan
  • hilangnya selera makan.

Varian Lambda

Varian Lambda memiliki kode varian C.37. Kasus pada varian ini ditemukan kali pertama di Peru pada Desember 2020.

Varian Lambda ini sebenarnya tidak jauh berbeda dengan gejala varian corona awal, yaitu demam, batuk terus menerus, kehilangan indra penciuman atau anosmia, dan kehilangan indera pengecapan.

Varian Kappa

Varian Kappa memiliki kode varian 1.617.2. Varian yang ditemukan di India ini kali pertama ditemukan pada Oktober 2020 lalu. 

Gejala seperti flu, demam tinggi, sakit kepala, pegal-pegal, batuk berkepanjangan, mulut kering, kehilangan kemampuan pada indera penciuman dan pengecapan, ruam di sekujur tubuh, pilek, hingga mata merah akan dialami pasien yang menderita virus Covid-19 varian Kappa ini. 

Dicky Budiman, epidemiolog dari Griffith University Australia mengatakan bahwa sejumlah orang yang terinfeksi kappa mengalami gejala yang mirip dengan campak pada awalnya.

Varian Eta

Varian ini kali pertama ditemukan di Inggris Raya atau Nigeria, Afrika Barat pada Desember 2020. Varian ini memiliki kode varian B.1.525.

WHO telah menggolongkan varian ini sebagai variant of interest. Gejala yang muncul setelah terinfeksi varian ini yaitu suhu tinggi, batuk terus menerus, dan kehilangan kemampuan pada indera pengecap dan penciuman.

Varian lota

Varian lota memiliki kode varian B.1.526. Kasus pertama varian ini ditemukan pada November 2020 di New York.

Dalam penelitian yang dilakukan oleh peneliti di New York Department of Health and Mental Hygiene dan Mailman School of [public Health, Columbia University, Amerika Serikat menjelaskan bahwa varian ini memiliki kemampuan penularan yang tinggi.

Terkait gejala yang timbul setelah terinfeksi varian ini sama dengan gejala pada varian yang lainnya.

Varian Mu

Varian ini juga termasuk dalam variant of interest. Kode varian ini adalah B.1.621 atau VUI-21 JUL-1. Kasus pertamanya muncul pada Januari 2021 di Kolombia.

Situs resmi National Health Service menyebut bahwa varian Mu memiliki gejala yang sama dengan semua jenis virus corona lainnya, yaitu demam, batuk, dan kehilangan kemampuan pada indera penciuman dan perasa.

Varian Omicron

Varian yang baru ditemukan pada November 2021 ini memiliki kode B.11.1.529 dengan kasus pertama yang ditemukan di Afrika Selatan.

Angelique Coetzee, penemu varian Omicron ini mengatakan bahwa tujuh pasien Covid-19 varian ini memiliki gejala yang berbeda dengan varian delta. Data ini dia dapatkan di kliniknya. 

Itulah 10 varian virus Covid-19 yang harus kamu ketahui. Supaya terhindar dari penularan virus ini, pastikan kamu mematuhi protokol kesehatan yang telah ditetapkan oleh pemerintah. Apa saja?

  • Mencuci Tangan

Salah satu protokol kesehatan yang harus kamu patuhi adalah dengan rajin mencuci tangan. Pastikan kamu mencuci tangan menggunakan sabun dengan gerakan yang tepat selama setidaknya 20 detik. Bilas menggunakan air mengalir setelah mencucinya.

Kamu bisa mencuci tangan sebelum menyentuh makanan, memegang toilet, setelah menutup hidung saat batuk atau bersin, dan setelah beraktivitas di luar ruangan.

  • Pakai Masker

Penggunaan masker secara tidak langsung dapat membantu kamu terhindar dari penularan virus Covid-19. Masker ini wajib digunakan ketika berada di luar ruangan atau ketika di rumah dengan kondisi tertentu, seperti jika ada anggota keluarga yang terpapar virus Covid-19.

  • Menjaga Jarak

Protokol kesehatan selanjutnya adalah dengan menjaga jarak. Aturan ini menyebutkan bahwa setiap orang wajib menjaga jarak setidaknya 1 meter dengan orang lain ketika di tempat umum.

Ini dilakukan untuk mencegah paparan droplets dari orang lain yang batuk, bersin, atau saat mereka bicara di tempat umum.

  • Menjauhi Kerumunan

Menjauhi kerumunan juga menjadi langkah yang efektif untuk mencegah penularan virus Covid-19. Lebih baik kamu di rumah saja dari pada harus mengunjungi kerumunan yang memiliki risiko penularan yang cukup tinggi.

  • Mengurangi Mobilitas

Virus ini bisa berada di mana saja. Semakin sering kamu melakukan aktivitas di luar rumah, maka kemungkinan kamu tertular virus ini juga akan lebih besar. 

Maka dari itu, jika tidak ada keperluan yang mendesak, lebih baik kamu tetap berada di rumah dan melakukan hal positif di rumah.

Sekian informasi mengenai varian virus Covid-19 yang harus kamu tahu. Tetap patuhi protokol kesehatan agar terhindar dari virus ini, ya.

What's Your Reaction?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow